Emily bersantai setelah mengerjakan besok ia siap kembali ke kantor, masker dan juga potongan timun menutupi wajah dan juga bagian mata, telinganya di tutup dengan earphone sembari mendengarkan musik dari sana. Jarang sekali ia bisa bersantai seperti ini walaupun sebenarnya beberapa hari kemarin Emily bisa melakukannya. Terakhir sebelum memulai perawatan, Emily melihat sudah pukul delapan malam, tiba-tiba saja potongan timun yang menutupi kedua mata Emily terangkat, spontan saja Emily langsung terbangun karena kaget, earphone yang menyumpal telinganya di lepaskan. “MAX?!” seru Emily. Max meletakkan potongan timun ke atas meja lalu duduk di sofa single sambil menatap Emily. “Kau dari mana saja beberapa hari tak terlihat? Dan kenapa ponsel yang aku belikan tidak kamu bawa?” “Kamu menghaw