65

540 Kata

Tak ada jawaban dari Meta yang lolos dari bibir mungilnya. Meta masih menatap Dimas dengan menggigit bibirnya sendiri. Pemandangan itu malah membuat Dimas semakin terangsang saja. Ubi ungu masih di gesek -gesekkan pelan di depan terumbu karang Meta. Meta menahan kegelian sekalis rasa nikmat yang semakin membuat dirinya penasaran dengan bentuk ubi ungu milik Dimas. Napasnya tertahan. Tenggorokannya terasa kering. Dad4nya berdebar dan jantungnya terasa naik turun. Bibir Dimas mulai menciumi leher Meta tanpa harus meminta ijin. Toh, Meta sudah menjadi istrinya yang SAH, menjadi milik Dimas seutuhnya. Perset4n dengan kontrak! Soal nafsu dan hasrat, apakah bisa di tunda? "Dimass ..." desah Meta saat bibir Dimas mulai menciumi bahu Meta. Sebentar lagi bibir itu pasti akan turun ke bawah men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN