Pertemuan sore menyisakan kebingungan dan dilema besar untuk Meta.Dimas semapy menyimak pembicaraan Meta dengan dua orang laki -laki yang ternyata adalah pengacara pribadi keluarganya. Mereka berdua adalah orang yang dipercaya untuk mengurus wasiat kedua orang tua Meta. "Minum dulu, Sayang ... Kopi itu akan semakin dingin kalau kamu gak sentuh -sentuh," titah Dimas berusaha memecah keheningan. Sudah empat jam mereka duduk di dalam kafe itu tanpa ingin beranjak. Apalagi kondisi cuaca di luar sedang hujan lebat dan udara sangat dingin terasa. Dimas dan Meta sudah memesan kopi dan mengulang pesanan itu kembali. Belum lagi cemilan dan makan malam yang terasa hambar di lidah membuat Meta tak ingin melanjutkan menikmati makan malamnya walaupun perutnya masih lapar dan kadang berbunyi pasrah.