44

1602 Kata

Tidak butuh waktu lama, bibir Om Herman sudah melumat bibir tipis Nuna yang terpoles liptint merah dengan rasa starwberry. Herman benar -benar sedang berada dalam gairah tertinggi. Bagaimana tidak? Tadi ia begitu bernafsu ingin memakan ekar namun karena sesuatu hal, semuanya harus terhenti dan kini Herman tidak bisa menhan lagi. Nuna memang tidak secara langsung menggoda Herman. Tapi, bahaasa tubuh Nuna terlihat, kalau Nuna tidak menolak Herman. Tubuh Nuna sama sekali tidak memberontak saat Heerman mulai merapat dan melumat lembut bibirnya itu. Nuna memang sengaja tidak mau membalas dan menahan untuk membalasnya. Jujur, Nuna belum biasa dan harus beradaptasi. Ya, gimana, tetap saja, Herman itu lelaki tua yang usianya mungkin setara dengan Papa Nuna. Tidak mudah kan? Mmebawa masuk sese

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN