Tibalah hari pernikahan Devon dan Cila. Yunara tidak sanggup menyaksikan pernikahan mereka.Tapi Yunara harus tetap tegar dan melihatnya. Air matanya tak bisa ia bendung lagi, nafasnya tercekat sampai ia tak bisa mengambil nafas lagi. Dengan cepat Yunara menghapus air mata yang mengalir membasahi pipinya. Saat pernikahan itu dinyatakan sah seketika hidup Yunara runtuh bersama puing-puing kehancuran. Yunara tak pernah merasa hancur sehancur-hancurnya apalagi saat melihat Devon mengecup dahi Cila sangat dalam. Devon melirik sekilas pada Yunara lalu tersenyum memandang Cila istri barunya. Yunara tak sanggup lagi. Ia segera berlari menuju kamarnya. Ia mengurung diri dan kembali menangis disana. Sejenak ada rasa sesal mengapa ia meminta suaminya menikahi Cila. Tapi ia tak bisa menutup mata deng