Tidak pernah dihargai

1161 Kata

Sri semakin lancang saja semakin hari semakin membuat Bayu merasa marah. Tapi di depan Anara ia pandai berakting dengan cerita sedihnya. Bayu yang selalu menghindari Sri membuat rencana agar Sri kapok dan pergi sendiri dari rumah ini. Seperti biasa pada malam hari Bayu menonton bola sendiri di ruang tamu. Sri membawakannya secangkir kopi sambil menunduk untuk menyuguhkan kopi tersebut. Sri memakai kaos yang lehernya longgar hingga dua gunung itu terlihat di mata Bayu. 'Dimana-mana semua wanita itu murahan kecuali Anara istriku' Bayu berdecih saat melihat tingkah Sri yang makin memuakkan. "Ini tuan kopinya" ucap Sri sambil membenarkan rambut panjangnya ke belakang telinga. "Terima kasih" Bayu tak benar-benar menyesap kopi itu karena trauma dijebak oleh Gladys. Sri masih tegak disana sam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN