Extra Part 7 (Mira-Azka) Azka mengembuskan napas pelan, menata hati untuk tak terbawa emosi. "Azka sudah punya calon, Ma, Pa." Hermawan dan Weni terkejut mendengar penuturan Azka. "Calon siapa?" Hermawan memicingkan matanya. "Namanya Mira. Azka berniat menikahinya." Kata-kata itu terlontar begitu tegas. Seketika Hermawan dan Weni mendelik. Mereka sudah mantap ingin menjodohkan Azka dengan Irene. "Mira siapa?" giliran Weni yang membuka mata lebar-lebar dan meninggikan intonasi suaranya. "Mira, dulu sekretaris di perusahaan teman. Sekarang dia tinggal di pondok karena ingin belajar agama." Hermawan melirik sang istri tanpa ekspresi. Ia berpikir paling tidak calon istri untuk anaknya adalah gadis dari keluarga yang sederajat secara status sosial dan pendidikan. Minimal harus bi

