Part 17 Rhea mengerjap. Dibuka matanya perlahan. Ia melirik tangan Gavin yang melingkar, memeluk perutnya. Rhea melirik jarum jam, masih jam tiga pagi. Pelukan sang suami semakin erat. Rhea membalikkan badan dan menatap wajah Gavin yang masih terpejam. Perlahan laki-laki itu membuka mata. Objek pertama yang ia lihat adalah senyum Rhea yang begitu manis. “Sayang...” Gavin mengusap pipi Rhea. “Masih jam tiga...” balas Rhea. Gavin menggigit bibir bawahnya. Ia selalu saja terpana setiap melihat tubuh seksi Rhea yang hanya dibalut gaun tipis dan menerawang. “Semalam udah ilang capeknya, kan?” tanya Gavin dengan nada suara yang memberat. Tanpa mengatakannya langsung, Rhea sudah paham maksud Gavin. Rhea mengangguk pelan. Gavin menggeser posisinya agar lebih dekat pada Rhea. Ia berbisik

