Happy Reading
*****
Bagi Yayang, Dafhin itu Kakak yang menjaganya, kekasih yang menyayanginya, ayah yang mengajarinya, ibu yang merawatnya, dan Dafhin segalanya baginya.
Yayang tidak tau apa ia masih bisa hidup jika tanpa kakaknya itu atau tidak.
Mengingat Mommynya telah meninggalkannya sejak ia masih berumur 4 tahun.
Dan sejak saat itu ia sudah melihat kejadian buruk yang tak seharusnya ia lihat. Seperti Mommynya yang meninggal tiba-tiba dengan keadaan tragis, Daddynya yang selalu membawa wanita kerumah, atau cekcok dan kekerasan antar Dafhin dengan Daddynya selama ini.
Yayang hanya bisa menangis dalam diam setiap melihat kejadian seperti itu. Tapi ia tak pernah mengatakan pada Dafhin jika ia selalu melihatnya.
Meski begitu, ia tak pernah menunjukkan kesedihannya. Karena ia fikir,
