Jessica menghela napas panjang, matanya dipenuhi kekhawatiran yang tak bisa ia sembunyikan. "Apa aku egois?" suaranya bergetar pelan, seakan-akan takut atas jawabannya sendiri. "Apa aku salah kalau aku cemburu, Kak? Aku tahu, gimana hubungan kamu dan Liona seperti apa selama ini. Kamu menganggap dia seperti adikmu sendiri, tapi gimana dengan Liona, Kak? Dia terang-terangan bilang akan berjuang untuk mendapatkan cinta kamu. Aku pikir awalnya itu hanya bercanda, tapi ternyata dia benar-benar melakukannya. Dia berusaha keras, dan aku … aku takut," katanya sambil menatap Levin, matanya mulai berkaca-kaca. Levin memandangi wajah Jessica yang rapuh, berusaha meresapi setiap kata yang wanita itu ucapkan. Apa ia sudah cukup meyakinkan kekasihnya selama ini? Ataukah sikapnya justru membuat Jessic