Leon merasa guncang sekaligus murka mendengar kabar dari seberang telepon. Kedua tangannya mengepal erat, matanya menyala dengan tatapan tajam layaknya harimau lapar yang siap menerkam. "Ternyata dia dalangnya, sudah kuduga!" geramnya dalam hati, penuh emosi mendidih. "Mas, ada apa?" Tiba-tiba, Leon terkejut saat menyadari sosok Bella muncul di sampingnya. "Sayang, bukankah kamu sudah tidur? Kenapa malah ke sini?" tanyanya dengan gugup. "Kenapa kamu terkejut? Ada masalah apa, Mas?" desak Bella, rasa penasarannya terasa memuncak, mengharapkan jawaban dari suaminya. Leon ragu sejenak, ingin menyembunyikan masalah itu, tapi ia tahu tak mungkin berbohong pada Bella. Dengan napas yang berat, Leon pun mulai menceritakan kabar yang baru saja terdengar dari seberang telepon, mengungkapkan seg