Jolina menatap wajah Dimas dengan mata yang membakar. "Iya, Bella memang tinggal di apartemen yang dekat dengan apartemen kamu. Itu yang dia katakan. Bahkan, aku sendiri pun nggak tahu di mana apartemen itu, tempat Leon menyembunyikan selingkuhannya. Kamu sudah pernah melihat Leon, 'kan? Apa kamu nggak pernah sekalipun bertemu dengan mereka?" Dimas tertegun, mata terpejam seraya memori yang terpendam kembali berkelebat. Ia mengingat sebuah momen, ketika dia terseret dalam suasana canggung di lift, berhadapan dengan sepasang kekasih yang memandangnya penuh teka-teki. Mereka menatapnya intens, seolah memiliki pesan tersembunyi yang hendak disampaikan. Namun, Dimas abai, hatinya membatu, melangkah keluar tanpa sepatah kata pun. Namun, di balik sikapnya yang acuh, Dimas terus bertanya-tanya