Bab 67. Memulai Dari Nol

1175 Kata

Setelah dua orang itu pergi, Zora melangkah masuk ke rumah dengan hati yang terasa seperti dihancurkan berkeping-keping. Wanita itu tidak tahu harus bagaimana, hanya ada sesak yang mencekam saat kenyataan menyerbu tanpa ampun. Kamar tidur menjadi tujuannya, tempat ia bisa tenggelam dalam keheningan. Ia duduk di tepi ranjang, memandang sekeliling kamar yang dulunya penuh dengan kehangatan. "Ma, pa, maafkan aku," batinnya lirih sambil menggigit bibir, berusaha menahan tangis yang justru kian memuncak. "Aku gagal menjaga rumah ini, peninggalan kalian yang begitu berharga. Rumah ini bukan hanya bangunan, ini adalah kenangan, mimpi kalian yang seharusnya aku jaga." Air mata mulai menetes, satu per satu membasahi pipinya. "Semua ini salahku," pikirnya lagi, suara hatinya dipenuhi penyesalan. "A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN