Karina melangkah menuju ruangan CEO dengan langkah gontai, pikirannya dipenuhi pertanyaan yang tak kunjung terjawab. Namun ternyata, anak yang ingin ia temui juga tak ditemukan. Ia hanya mendapati ruangan yang kosong dan terasa dingin. Saat sedang melamun di luar ruangan, langkahnya terhenti ketika sosok Alvino, asisten Leon, menghampirinya dengan senyum ramah. "Selamat pagi, Bu Karina. Kenapa Ibu tidak memberi tahu saya kalau Ibu datang ke perusahaan?" sapanya dengan nada sopan. Karina berusaha menguasai diri, namun raut sedih di wajahnya sulit disembunyikan. "Saya datang ke sini mendadak," ucapnya pelan, matanya menunduk sejenak sebelum melanjutkan, "Sebenarnya saya mau bertemu salah satu karyawan magang, tapi ternyata saya baru tahu masa magangnya sudah berakhir." Alvino mengerutkan