Bab 56. Tidak Bisa Diganggu Gugat

1419 Kata

Bella menelan ludah dengan berat, rasa sakit menusuk-nusuk hatinya ketika mendengar kata-kata Liona. Apa yang adik iparnya itu katakan benar adanya, meski begitu, ia merasa ada api kecil yang menggelitik hatinya—api yang tidak berhak ia gunakan untuk marah. Bella hanya bisa menelan luka itu, menyerah pada rasa bersalah yang menggumpal. Ia akhirnya diam saja, menatap ke luar jendela mobil, mencoba melarikan diri dari kenyataan pahit yang menggema di udara. Jalanan yang dipenuhi kendaraan seperti denyut kehidupan, kontras dengan kekacauan yang berputar dalam pikirannya. Pandangan matanya kabur, bukan karena tangis, tetapi karena kepingan-kepingan pikirannya yang bertabrakan tanpa arah. Liona sendiri tak mengatakan apapun lagi setelah itu. Meski ia tahu jika ucapannya tadi mungkin telah men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN