Bukan Lukas namanya kalau hanya diam saja. Kini, mobil yang Ben kendarai sudah terparkir sempurna di halaman apartemen tempat Anin tinggal. Mahesa sudah lebih baik dan sedang beristirahat. Sementara itu, Lukas memanfaatkan waktu yang ada untuk menyambangi wanita kecilnya. Seseorang yang terus membuatnya ketar-ketir. Mana mungkin Lukas bisa tenang setelah diperlihatkan pose Anin dan Adit yang berpelukan? Belum lagi tangan nakal Adit yang seolah meminta untuk dipatahkan karena berani menyentuh bibir kesayangannya. Lukas saja setengah mati menahan diri agar tidak terus-menerus memikirkan bibir ranum itu. Memikirkan, loh, ya. Ini sampai dipegang lelaki lain? Naik darah Lukas dibuatnya. Di bawah, Ben menunggu dengan tugasnya melacak nomor yang mengambil dan mengirim foto itu. Sementara itu, b

