Bab 98 : Hari Bahagia

1176 Kata

Jakarta Senyum di wajah Lukas perlahan memudar, berganti dengan sorot mata yang berkaca-kaca saat menatap wanita yang kini berdiri di hadapannya. Momen yang telah lama ia nanti akhirnya datang juga—momen untuk benar-benar memiliki wanita ini, sepenuhnya. Hanya selangkah lagi. “Cantik ...,” gumamnya tanpa suara. Anin tersenyum, seolah mendengar bisikan yang tak pernah diucapkan. “Benar itu calonnya?” tanya sang MC. Lukas menjawab mantap, dengan suara lantang dan penuh keyakinan, “Benar. Dia, Anindita Haningrum adalah wanita yang saya cintai.” Sorak sorai dan haru segera mengisi ruangan. Beberapa hadirin tak mampu menahan air mata. Air mata Bu Sarah kembali jatuh, meski terpisah cukup lama, tapi ia bersyukur karena selama ini Anin dipenuhi oleh cinta dalam hidupnya. Adryan yang duduk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN