Membiarkan anak perempuannya jauh dari keluarga tak pernah terpikirkan oleh Pak Dewa. Jika saja ia bertemu dengan Anin lebih cepat, tentu ada banyak hal yang bisa ia tawarkan agar putrinya tetap tinggal di tanah air. Baru saja bisa memeluk putrinya, kini harus kembali terpisah oleh jarak. Betapa berat rasanya. Namun, tuntutan pekerjaan memang tak bisa dihindari. "Saya bicara dengan kamu sebagai Papa dari Anin, bukan sebagai ayah dari dokter pribadimu." Pak Dewa menegaskan bahwa ia tidak akan menitipkan Anin pada Lukas, tetapi memastikan bahwa mereka tetap berada dalam batasan yang semestinya. Ada hal yang harus ia jaga dalam diri putrinya. Lukas menelan salivanya. Batasan seperti apa yang dimaksud? Ia tidak suka dibatasi. Namun, mau bagaimana lagi? Jika terlalu keras kepala, bisa-bisa i

