“Yang, serius Ibu mau dibuatin paspor?” tanya Anin pada Lukas yang sedang memejamkan mata di pangkuannya. Malam ini, setelah selesai teleponan dengan Bu Rahma, Anin langsung memberi tahu Lukas tentang keinginan ibunya. Lukas hanya berdehem sebagai jawaban karena saat ini wajahnya sedang dipakaikan masker oleh Anin. Anin sudah mengingatkannya untuk tidak bergerak—termasuk bicara, tertawa, atau bahkan tersenyum karena jika maskernya gagal, wajah Lukas bisa kendur. “Yang,” panggil Anin, membuat Lukas membuka matanya. Tangannya memberi isyarat bahwa ia tidak mau bicara. Seketika, Anin teringat apa yang ia sampaikan tadi. Ia tertawa, lalu mengaku hanya mengerjai Lukas. Ia mengatakan bahwa tidak perlu sekaku itu, kok. Ini cuma masker oles, nanti juga tinggal dibilas setelah sepuluh sampai lim

