Bab 102 : Malam Pertama

1097 Kata

Anin berdiri di depan cermin kamar mandi, kedua tangannya menempel di wastafel dingin, menatap wajahnya sendiri yang pucat karena gugup. Gaun putih sederhana yang dipakainya sudah ia lepas, berganti dengan piyama satin lembut pemberian ibunya. Rambut panjangnya terurai, sedikit basah. Jantungnya berdentum keras, mempertegas rasa canggung yang menyelimutinya. Malam pertama—sebuah kata yang sederhana, tetapi maknanya begitu dalam dan berat di benaknya. Tiba-tiba suara ketukan terdengar di pintu, disusul suara bariton yang membuat jantungnya hendak melompat dari tempatnya. “Honey, are you okay?” suara Lukas terdengar lembut namun membuat Anin tersentak kaget. “Oh my God!” Anin menutup mulutnya sendiri, berusaha menenangkan degup yang makin tak karuan. Ia menelan ludah, lalu melangkah pelan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN