PART. 47

1283 Kata

Wahyu menatap Nur yang duduk di tepi ranjang dengan memeluk bantal. Sesekali terlihat ia menyusut air mata, dan ingusnya dengan tissue. Keranjang sampah yang terlihat dipenuh tissue berada tidak jauh dari kaki Nur yang menjuntai ke lantai. Wahyu duduk di samping Nur, Nur menggeser duduknya menjauh. "Nur" Wahyu menatap wajah Nur dari samping, Nur menolehkan kepalanya ke arah berlawanan. Ia menarik tepi hijab di sisi pipinya lebih ke depan, agar Wahyu tidak bisa melihat wajahnya yang sembab, karena menangis terus menerus. Andai hal ini terjadi beberapa bulan lalu, Nur yakin ia tidak akan ambil pusing. Karena Wahyu sendiri membencinya. Rasa kecewa di hati Nur tumbuh, karena harapan, dan ungkapan cinta Wahyu yang ternyata sudah dihianati oleh Wahyu sendiri. "Aku tahu aku salah, Nur. Aku t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN