Nur menerima undangan dari tangan seorang pria yang datang mengantarkan undangan resepsi perkawinan itu ke rumahnya. "Terimakasih, Mas" Mur tersenyum dan menganggukan kepalanya. "Sama-sama" pria itupun berlalu dengan membonceng motor bersama temannya. "Undangan siapa ya?" Gumam Nur sambil membuka undangan di tangannya. "Ooh, Mbak Tata" Nur memperhatikan foto sepasang pengantin yang ada di kertas undangan itu. Lalu ia masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu rumahnya. Satu persatu wanita yang mengejar suaminya menikah. Dari Henny, kemudian Lindsy, sekarang Tata. "Siapa, Kak?" Tanya Aina "Ada yang mengantar undangan" "Kawinan?" "Iya, nanti kita pergi sama-sama ya" "Iya, Kak. Orang kampung sini ya Kak?" "Bukan, teman Ayahnya si kembar, teman Kak Bayu juga" "Ooh" "Kenapa wajahmu