"Pak, aku laper." Safina membangunkan Iqbal karena perutnya sudah minta diisi makanan. Iqbal membuka mata. Dia masih sedikit mengantuk sebenarnya, tetapi tidak bisa membiarkan Safina kelaparan di negeri orang. Pria itu mengajak Safina turun dari ranjang untuk mandi bersama agar semua rasa kantuk yang tersisa pergi dari kedua matanya. Selesai mandi dia mengeluarkan makanan yang tadi malam dibeli. "Sarapan ini aja cukup apa kurang? Kalau kurang kita cari makan di luar sekalian cari oleh-oleh." Safina menatap makanan di meja. Ada sushi roll, onigiri, puding karamel dan makanan lain yang bisa mereka makan pagi itu. "Kayaknya sih cukup, Pak. Sekarang udah jam 10, kan? Habis sarapan kita keluar sekalian makan siang sama jalan-jalan." "Ok. Makan yang banyak, Fin!" perintah Iqbal pada