Bab 21. Janjian dengan Dirga

1015 Kata

Safina mengira Ika marah padanya. Padahal Ika cuma kesal saja. Safina pun merasa bersalah pada mertuanya. "Maaf, Ma. Aku lupa kalau bisa minta pembalut sama Mama. Soalnya aku kan mau mandi, jadi ingetnya sama A' Iqbal aja." Safina menggaruk tengkuk. Rasa kesal Ika hilang seketika saat mendengar ucapan Safina. Baginya jika mantunya sudah mau bergantung pada anaknya adalah sebuah kemajuan yang baik. "Oh gitu? Ya sudah enggak apa-apa, Fin. Ini pake pembalut ini. Iqbal enggak usah beli pembalut lagi." Ika tersenyum lebar. "Tapi kalau kamu butuh apa-apa kalau enggak ada Mama boleh minta tolong saja suamimu, ya!" "Iya, Ma. Mama udah enggak marah lagi, kan?" tanya Safina dengan hati-hati. "Mama enggak marah Safina, cuma kesel aja. Ya sudah kamu mandi dulu aja terus kita sarapan, ya!"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN