Bab 30. Ke Jakarta

1018 Kata

Iqbal membangunkan Safina pagi itu. Namun, istrinya masih ingin memejamkan mata sebentar saja. "Pak, bisa enggak bangunnya nanti aja?" tanya Safina masih memejamkan mata. "Rasanya capek banget." Iqbal mengerutkan dahi. Seingatnya, kemarin mereka tidak pergi ke mana-mana selain ke kampus. "Capek kenapa? Kemarin kita enggak ke mana-mana." Bibir Safina mengerucut. "Tuh kan Bapak lupa tadi malam habis ngerjain aku sampai lupa waktu. Bapak lupa apa pura-pura lupa?" Iqbal terkekeh. "Ya, maaf. Udah enggak tahan karena berapa hari libur. Ya sudah kamu tidur lagi aja. Satu jam lagi aku bangunin. Katanya jalan-jalan, nanti kesiangan kalau kamu tidur terus." Safina merasa senang karena Iqbal paham jika dia masih butuh tidur sebentar saja untuk melepas rasa lelah sisa-sisa tadi malam. Satu ja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN