TIGA PULUH TUJUH

1290 Kata

Alvian menghela napasnya. Sahabat Niel itu bangkit, “gue keluar bentar. Mulut gue asem,” ucap-nya, memberitahu jika dirinya akan merokok. “Kalau dia udah bangun, lo kasih kultum aja. Dia butuh siraman rohani biar balikin hati dia ke tempat semula,” tutupnya sebelum berlalu pergi. Tepat setelah kelas mereka selesai, Jeno dan Alvian memutuskan untuk menyambangi Meyselin di rumah sakit. Gadis itu sudah ditangani dan sekarang masih berbaring di ruang perawatan. Beruntung nyawanya dapat diselamatkan. Pihak ambulans datang tanpa hambatan usai Jeno menghubungi pihak rumah sakit. “Gue tau lo udah sadar waktu kita masuk ruangan. Lo nggak perlu pura-pura lagi!” Meyselin meremas selimut yang membungkus tubuhnya. Ia menggigit bibirnya kuat. Ia mendengar sindiran salah satu sahabat Niel untuknya. Se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN