27) Sandal Andri

2119 Kata

Tidak berhenti sampai di situ. Kantung pelirku pun tak luput dari sedotan mulutnya. Nikmat bercampur ngilu rasanya. Lidah Lina terus bergerak menyusur urat yang memanjang sepanjang kjantananku dari pangkal hingga ke ujungnya lalu berhenti di lekukan ujung topi baja kepala kjantananku dan menjilati lekukan itu hingga aku mendesis nikmat. Secara spontan kupegang kepalanya agar tidak bergeser dari situ. Seperti tahu keinginanku, mulut Lina terus merangsek batang kjantananku sambil tangannya tak henti-hentinya mengurut batang kjantananku dengan sesekali meremasnya. "Ughh.. Ss.. sudah.. Liiin masukiiiiin uuuuh.." racauku tak tahan. Aku segera menarik tubuh Lina agar naik ke perutku. Lalu dia menghentikan aktivitasnya dan duduk di atas perutku. Diangkatnya pantatnya dan dikangkangkannya kedua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN