Sepeninggalnya Tante Rinda, aku tidur telentang sambil menatap langit-langit. Berpikir keras bagaimana caranya mempromosikan tempat kos ini agar banyak yang berminat. Aku benar-benar tergiur dengan uang tips yang dijanjikan. Apalagi kamar di rumah utama pun mau dikoskan, jadi semua ada lima pintu yang kosong. Jika untuk seorang yang kos, aku diberi tps seratus ribu, maka uang lima ratus ribu bakal menjadi milikku. Dan itu artinya aku bisa beli hape second. Yes, aku bakal punya hape! Ketika sedang asik melamun dan merencanakan aksiku membuat promo, tiba-tiba suara ketukan pintu mengejutkan. Ternyata hari sudah sore, mungkin Tante Rinda akan menyuruhku makan atau sekedar mengirim makanan ala kadanya. “Eh, Om!” ssapaku dengan sedikit tersentak saat membuka pintu dan melihat Om Dedi berdiri