CHAPTER 23

1013 Kata

Ruangan yang tadinya sunyi dan sepi, kini telah terisi dengan suara tawa di dalamnya. Walau yang terdengar hanyalah satu suara, tapi itu lebih baik daripada tidak sama sekali. "Lalu bagaimana, ya? Kalau tidak salah dulu Kak Aaron terjatuh ‘kan gara-gara mengejar kucing itu?" Brittany tertawa hingga perutnya terasa nyeri saat mengingat masa-masa kecilnya yang penuh kegembiraan. Aaron hanya sesekali menanggapi. Jujur saja, berada lima jam di sini sudah membuat dia muak. Apalagi Brittany sedari tadi tak berhenti berceloteh entah itu tentang masa lalu mereka atau menggosipkan artis-artis di luar sana yang sama sekali tak menarik untuk diperbincangkan. "Aku rindu sekali bermain dengan Kak Aaron. Kita tak lagi kumpul untuk main saat Kak Aaron mau mempersiapkan kuliah, kan? Agak lama, ya?"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN