Aaron pun akhirnya paham dengan maksud perkataan istrinya. Dia mengusap paha Reanne dan memandang sendu ke arahnya,"Apa kau kecewa denganku, Reanne?" "Hah? Kau ini bicara apa?" Aaron mengendikkan bahunya,"Kurasa setiap wanita pasti menginginkan anak setelah mereka menikah dan di kondisi kita yang seperti ini, rasanya tak mungkin jika harus cepat-cepat," Jawabnya. Reanne menyentuh rahang suaminya,"Tidak mengapa, Aaron. Aku pun belum merasa siap jika harus punya bayi sekarang. Masih ada beberapa hal yang mesti kita luruskan sebelum berencana untuk memiliki bayi," Balasnya. Pria itu mengangguk setuju. Dia membenamkan wajahnya di belahan d**a istrinya, sedangkan kedua tangannya sudah melingkar di pinggang Reanne. Reanne mengusap rambut suaminya dengan sayang lalu ia menatap langit-langit r