Arumi keluar dari kamarnya dengan mata yang sudah basah dengan air mata, napasnya benar-benar tercekat mendengar apa yang barusan dikatakan. Arumi tidak pernah menyangka kalau semuanya adalah omong kosong belaka yang dia terima, tapi biar bagaimanapun dia menganggap semuanya serius karena itu keluar dari mulut Bima. Tapi sekarang, semuanya runtuh begitu saja ketika Bima mengungkit kembali rencananya akan menceraikan Arumi di hadapan Mira sambil berlutut. “Aku tidak percaya kau kembali mengatakan itu setelah kau bilang tidak akan menceraikan aku, Mas!” teriak Arumi dengan suara tercekat. Mira dan Bima mengalihkan pandangannya menatap sosok wanita yang tengah menangis di ambang pintu kamarnya. “Kau mengatakan kalau tidak akan menceraikan aku bagaimanapun nanti, tapi sekarang kau mengat