Bab 77. Keluarga Atau Cinta

1396 Kata

Wanita itu menangis tergugu setelah hasil keluar, ketika dokter menyatakan kalau ada yang menghambat keinginannya dan rencana yang sudah dia rencanakan ke depan. "Tenanglah, semua akan baik-baik saja." Bima mengelus puncak kepala Arumi dengan lembut. Mereka berdua sedang menghadapi cobaan yang sangat sulit ketika Arumi dinyatakan akan kesulitan punya anak kedepannya. "Aku ingin punya anak lagi, Mas ...," lirih Arumi. "Dokter hanya mengatakan kau kesulitan punya anak, bukannya tidak punya anak sama sekali. Lagi juga kita tidak mungkin punya anak sekarang, keadaan ekonomi kita belum stabil, kita tunggu ke depannya setelah aku dapat pekerjaan tetap, bersabarlah," bujuk Bima. Bima berusaha bersikap selembut mungkin pada Arumi yang sedang mengalami musibah, berusaha turut ikut bersedih, pa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN