Sebenarnya Arumi sangat malu untuk berangkat ke kantor, kejadian kemarin membuatnya malu, ditambah gosipnya yang menyebar dengan cepat di kantor, tapi kalau dia mengundurkan diri, dia takut akan berakhir seperti suaminya yang susah mencari kerja, juga untuk memenuhi kebutuhan ibu mertuanya yang hanya makan dan tidur saja. "Hah ... aku harus bertahan sampai gosip itu hilang, setidaknya ini tidak terlalu parah," gumam Arumi. Arumi duduk dengan menghela napas lelahnya, baru saja duduk dia sudah mendengar sayup-sayup orang bergosip tentang Tama dan Mira, telinganya jadi panas karena itu. "Aku dengar calon Pak Pratama yang waktu itu hampir diusir waktu dia ke sini, tapi Pak Tama membelanya mati-matian di depan semua orang dan mengatakan dia adalah tunangannya, tidak menyangka kalau Pak Tama