Nakia lagi malas berdebat saat Radhi tiba-tiba datang dan mengetuk kaca mobilnya. Dengan suka rela dia membuka pintu, lalu pindah ke jok penumpang seolah memberi isyarat bahwa pria itu yang akan mengambil alih kemudi. “Nggak mau tanya sesuatu?” ujar Radhi setelah masuk. “Nggak dulu, aku cuma mau pulang. Ngantuk.” Setelah sabuk pengaman dipasang, Radhi berdehem pelan. “Abang kira kamu bakal nolak. Biasanya ‘kan gitu.” “Memangnya sekarang Abang mau ditolak?” “Enggak, enggak, Abang cuma agak bingung aja.” Nakia tak menjawab lagi, dia menyandarkan kepala lalu memejamkan mata. Kalau Radhi peka, pasti dia langsung menjalankan mobil dan tidak lagi mengajak Nakia bicara. Mood Nakia tidak bagus. Sepanjang acara tadi sejujurnya dia tidak bersemangat, hanya saja bersikap profesional demi tidak