Andra mengerjap-ngerjap. Lalu menyapukan pandangannya ke tiap sudut dan sisi kamar mereka, sesekali ia memicingkan mata, siapa tau ada kamera tersembunyi dan sang istri sedang membuat konten mengerjainya.
“Abang?” lirih Diana lagi.
Andra kembali menatap Diana, mengerutkan kening.
“Diana hamil,” ulang sang istri.
Sungguh Andra bingung bukan kepalang. Jika Diana hamil, lantas kenapa sikap sang istri begitu aneh belakangan? Apa Diana tidak bahagia mengandung anaknya?
“Abang....” Kembali Diana melirih.
Andra berdiri dari duduknya, berjalan linglung ke kamar mandi. Ruangan itu berdindingkan kaca dan transparan, jelas Diana bisa melihat apa yang Andra lakukan. Andra menyalakan keran wastafel, membiarkan air mengucur hingga mangkuk terisi penuh bahkan luber ke segala arah. Ia menarik
