“Abang panik ya?” “Hmm.” “Hape Diana ketinggalan. Habis balas WA Abang, Diana ke kamar mandi, lupa gitu aja sama hape. Udah gitu Diana cuma bawa credit card sama uang sedikit. Tadinya Diana mau ke telpon umum di sana, mau nelpon Abang. Kaki Diana dingin banget soalnya. Sakit juga.” “Iya.” “Abang jangan marah.” “Ngga.” “Jangan nangis lagi.” “Aku ga nangis.” “Ini namanya apa?” “Shock.” Diana malah terkekeh. Ia menyeka wajah sang suami, mengecup pipi kanan Andra. “Nanti Abang dikatain cengeng.” “Ngga.” “Abisnya jadi gampang nangis deh.” “Gara-gara kamu.” “Kenapa bisa gitu?” “Takut kamu kenapa-napa. Takut kamu celaka. Takut kamu pergi ninggalin aku.” “Ya ga mungkin Diana ninggalin Abang. Dimana lagi coba dapat suami limited edition begini?” canda Diana seraya

