“Abang dari tadi ngapain sih?” keluh Diana akhirnya. Sejak mereka bangun tadi Andra tak henti mengikutinya, kemanapun! Yes, kemanapun! Bahkan untuk urusan buang air saja Andra menunggu Diana di depan pintu kamar mandi. Entah apa maunya calon Ayah itu. “Bisa ga sih geseran. Ampun banget sih Abang!” Mungkin inilah efek dari pertengkaran mereka semalam. ‘Ya masa sih marahan sebentar gitu aja langsung trauma? Aneh banget deh suamik!’ “Abang ga kerja?” ketus Diana selanjutnya. “Ngga.” “Kenapa?” “Pusing.” “Makanya minggir dikit biar Diana bisa masak. Ya Allah, Abang....” “Masak aja,” gumamnya tanpa mau melepaskan pelukannya di pinggang Diana, sesekali jemarinya membelai lembut perut sang istri. “Abang makan nasi, telur ceplok sama sambal kecap aja ya? Diana keburu bad mood de

