Pagi itu kediaman Andra dan Diana lebih ramai dari biasanya. Padahal baru ada dua bocah, Ardhan dan Arkana, namun entah mengapa para Kakek dan Nenek bisa seheboh itu. Chairi dan Noah masing-masing mengawasi satu bayi. Sementara semua wanita gotong royong menyiapkan sarapan di dapur. Ardhan membuat Noah tak bisa meleng sedikitpun atau pekikan Naura akan sampai ke telinganya. “KEEEK! Ambyar nanti semuanya. Ini Ardhan mau narik taplak meja!” “Jompo Kakek lama-lama, Boy. Kalem dikit lho!” “Jangan disuruh kalem cucunya! Nanti rumah kayak kuburan lagi!” omel Naura kemudian yang membuat koor tawa menggema di rumah itu. Sementara itu, di ruang tengah, Chairi melakukan segala cara agar Arkana melupakan Ibu dan Neneknya yang tengah sibuk di dapur. Tak boleh Aluna muncul sesesaat, Arkana pa
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


