Mata Freya mendelik sengit ke arah Satria yang baru saja masuk ke ruang kerja suaminya. Ibra dan Naresh memilih diam tidak ikut campur. Toh, ini juga bukan pertama kalinya Freya dibuat meradang oleh kelakuan adiknya yang dianggap keterlaluan ke Rena. “Bertingkahlah terus! Nanti setelah Rena sampai pada batas sabarnya, kamu akan tahu seperti apa marahnya seorang pendiam.” ucap Freya dengan wajah kesalnya. “Ck, sudah aku bilang tidak punya hubungan apapun dengan Nadine. Aku masih waras, mana mungkin segoblok itu membiarkannya datang ke kantor dan main gila di depan Rena.” sahutnya tidak terima dengan tuduhan kakaknya. “Lalu kenapa dia datang mencarimu?!” cecar Freya. “Tentu saja masih soal kontrak kerjasama yang kemarin itu, memangnya urusan apa lagi?!” jawab Satria justru semakin membua