Dokter yang menangani Dewa tampak memandang Vano dengan tatapan penuh kecurigaan. Yang lebih membuat mereka curiga adalah kenapa mereka tidak boleh membuka masker Dewa untuk mengecek keadaan Dewa yang notabenenya terluka dibagian kepala. Jadi mereka harus menangani luka dikepala Dewa dengan wajah yang memakai masker. "Tuan, lukanya cukup besar. Saya perlu menjahitnya," ujar Dokter. "Lakukan saja, aku pasti akan membayar semua biayanya berapapun yang kalian minta," kata Vano. "Baik, Tuan. Tapi bisakah kami menyingkirkan masker ini dulu?" tanya Dokter. Vano mendesis pelan, pria itu tiba-tiba mengeluarkan sebuah pisau lalu menekannya diperut Dokter itu untuk menakuti. "Tu-an?" Dokter serta suster disana begitu ketakutan tentunya. "Kamu tahu, lebih sedikit hal yang kamu ketahui, maka hid