Bab 30. Overdosis

1142 Kata

"Siapa yang telepon?" tanya Dewa. "Mas Adit." "Mantan suami kamu?" Wajah Dewa langsung berubah masam begitu mendengar nama Adit. "Iya, biarin aja." Kanaya menghiraukan panggilan itu dan mematikannya, ia rasa Adit menghubunginya juga tidak penting sama sekali. "Enggak nyesel kamu enggak angkat? Manggilnya masih Mas lagi," kata Dewa memasang wajahnya yang cemberut. "Astaga, aku udah terbiasa aja manggilnya gitu." Kanaya berdecak tidak percaya. "Terbiasa apa karena spesial? Kamu manggil dia, Mas. Tapi kamu enggak pernah manggil aku Mas, pacar apa kamu ini," celetuk Dewa semakin kesal saja. Kanaya menghela napas panjang, ia mencubit pipi Dewa dengan gemas. "Enggak ada istimewanya juga panggilan itu," ucapnya menenangkan. Dewa masih mengerutkan bibirnya tidak terima, ingin marah sendiri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN