Nadine sedang duduk termenung di ruangannya. Pertemuannya dengan Kai tadi sempat membuatnya shock sejenak. Air mata kembali mengalir dari kedua kelopak matanya, tapi buru-buru dihapusnya. “Ahhh ... dia masih saja manis seperti biasanya, tapi dia juga menyebalkan. Sudah menikah tapi mengapa masih menatapku seperti itu. Ishh ... dasar playboy.” Nadine terus bergumam sambil menggigit ujung kukunya. Pertemuan tak terduga yang membuatnya benar-benar kacau saat ini. “Aku sudah menata hatiku selama beberapa tahun ini, tapi mengapa saat melihatnya, hatiku kembali berkhianat ?” Nadine terus saja bergumam sendiri hingga kehadiran Surya, Papanya di ruangan tidak ia sadari. ”Papa perhatikan, kamu sering melamun setelah kepulanganmu. Apa kamu marah akan rencana perjodohan yang sudah Papa atur ?” ta