Kikan terus saja teringat pembicaraan mereka di mobil, sudah hampir tengah malam, Halim belum pulang. Tadi sore, setelah makan malam, ia pergi keluar. Tidak mengatakan apa-apa pada Kikan, tetap bersikap hangat pada Felora. Tidak terlalu cepat, Kikan sadar jika ia sudah melihat Halim dengan cara berbeda. Kikan pun tak menyalahkan Halim, apalagi memaksa untuk mulai mencintainya. Mereka dua orang yang dipertemukan secara singkat, lalu nekad membuat seikat janji pernikahan. Sejak awal pun Halim tak berbohong padanya tentang perasaan, bila ia menikahi Kikan semata peduli, sayang pada Felora. Ia melamun sendiri, sedangkan Felora sudah tertidur. Kikan jadi merasa serba salah. Takut bila yang ia ucapkan tadi di mobil tak pas di hati Halim. Kikan takut sekali jika pernyataan tadi, bukannya buat