[WARNING MATURE CONTENT 18+] BRAKKK! Hanan menggebrak meja, impulsive. Hingga menimbulkan perhatian. Halim tetap santai. Tak pedulikan membiarkan Hanan membakar emosinya sendiri. “Jika Anda tidak menghalangi saya—” “Jangan dekati Kikan dan Felora, Anda sudah membuang mereka. Apa tidak malu datang sekarang dan mengemis pada mantan istri yang sudah kamu lukai, bahkan biarkan berjuang sendiri untuk Felora?!” Hanan mau menyalahkan ia karena merasa terhalangi mau memeras Kikan. Halim jadi bayangkan, bagaimana bila ia tak bersama Kikan? Hanan pasti sudah semena-mena sekali. Hanan jelas kian terpancing. Mengepalkan tangan kuat-kuat. Hanan niat datang untuk membuat Halim menyerah, atau marah. Ia sangat tak suka ketenangan Halim. Tatapan mata yang jelas dingin. Sejak awal muncul, Hanan mer