Kikan bangun lebih pagi, tapi sudah tidak mendapati suaminya dalam kamar. Ia kemudian bergegas bangun, saat Felora pun tidak lama bangun, Kikan tersenyum, mencium pipinya, “mau pipis, Bunda.” Kikan segera menurunkan anak itu, membawa ke kamar mandi. Lebih dulu mencuci muka dan sikat gigi. Begitu meninggalkan kamar, ia menemukan Mentari dan Putra yang tampak duduk tengah menikmati teh hangat. “Pagi, Kikan, Felora…” “Pagi Om, Tante… Uhm, apa lihat Mas Halim?” “Tadi pagi-pagi sekali sudah keluar bilangnya mau lari sekitar sini,” “Sendiri?” “Iya, Hamish belum terlihat keluar kamar.” Kata Putra. “Kamu mau teh atau minuman hangat lainnya?” “Aku buatkan susuu untuk Felora saja dulu, Tante.” Felora kemudian di tempatkan dekat Putra dan Mentari. Kikan meminta ijin untuk memakai dapu