Jelita mengusap pundak Jenggala untuk menenangkan kekasihnya itu. Tidak ada tahu takdir seseorang saat dia hidup. Baru kali ini Jelita melihat Jenggala menangis. Laki-laki pertama yang membuatnya jatuh cinta ini tidak pernah menangis. Jenggala bercerita terakhir kali dia menangis saat Ayahnya pergi setelah itu dia berjanji tidak akan lagi menangis. Tapi hari ini pengecualian, teman satu perjuangannya tadi malam menghembuskan napas terakhirnya. Chiko. Teman-teman Jenggala yang Jelita kenal datang menghadiri pemakaman sahabat mereka. Jelita menaiki kacamatanya yang merosot. Tidak tega rasanya melihat Jenggala harus terpukul seperti ini. Jenggala bahkan belum pulih dari masa sakitnya. Tapi Jenggala memaksa untuk datang walaupun harus duduk di kursi roda. Tidak ada sanak saudara yang datang