Arsen membuka pintu ruangan Anna dan menatap pada Anna yang berbaring dengan mata terpejam. Jam sudah menunjukkan pukul dua malam. Tidak ada yang berjaga di ruangan Anna. Hanya dua bodyguard dan Arsen sudah membereskan dua orang yang tidak berguna itu. Dua lelaki itu tidak sebanding dengan kemampuannya. Arsen berdiri di samping ranjang Anna, matanya menatap pada Anna yang tampak mengurus dan sungguh sangat prihatin sekali. Arsen tertawa kecil lalu menatap pada jarum suntik yang ada di tangannya. Ia menyuntikkan sebuah racun yang memang sangat berefek sangat lama. Namun Anna akan menderita perlahan. Arsen memundurkan tubuhnya, lalu matanya menatap pada pipi mulus milis Anna. Oh… bagaimana kalau wajah cantik itu tergores sedikit saja. Namun dia tidak suka dengan korbannya yang terlelap.