Arsen meletakkan Namira dengan lembut di atas ranjang. Matanya melihat pada tangan dan kaki Namira yang memar akibat ikatan yang terlalu kuat. Arsen mengusap tangan dan kaki Namira. Rasa marah membuat dirinya ingin membunuh Belinda detik ini juga. Ibu yang kejam. “Kamu mau mandi dulu sayang?” Namira mendengar pertanyaan lembut dari Arsen mengangguk. “Aku nggak ada mandi selama di sekap kemarin.” Arsen tersenyum lembut mendengarnya. “Kamu tunggu di sini sayang. Aku mau siapin air hangat untuk kamu. Kamu bisa berendam.” Arsen berjalan menuju kamar mandi. Namira masih memerhatikan Arsen yang masuk ke dalam kamar mandi. Ia tersenyum mendapatkan suami yang sangat baik pada dirinya. Arsen kembali keluar dari dalam kamar mandi. Berjalan mendekati istrinya itu yang sudah duduk dengan berdi