Pantai Malam Ini

1804 Kata

“Room Service…” sebuah suara dari balik pintu membuat keduanya saling menatap. “Sepertinya menu makan malam kita, Sayang. Kenakan pakaianmu dulu, abis tu kita makan.” “Lah! Katanya tadi bakalan tahan kalau gak makan walau setahun…” Farzana menjulurkan lidahnya. “Ya, gak gitu juga, Sayang. Setelah aku pikir-pikir, kasihan juga warga cacing di perutmu sampai pada demo gitu, aku gak tega…” Demian menahan senyum. “Bayangin sama cacing aja gak tega apalagi sama kamu nya…” Demian tersenyum menatap sang istri, karena menu makan malam memang sudah dia pesan kepada koki agar mengantar ke kamar. “Iyakah, tak tega?” “Dih…istri cayang-cayang kenapa gemesin sih?” Demian mengangkat tubuh sang istri dari atas kasur menuju toilet. Sedangkan dia mengabaikan koki yang masih menunggu nya di depan pintu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN