Manisnya Pengantin Baru

2101 Kata

Beberapa hari setelah acara. Pagi ini, semua mahasiswa kembali masuk ke kampus seperti biasa. Sama seperti Farzana yang memang izin tidak ngampus, sedangkan Rumi juga baru hari ini pertama masuk ke sekolah karena izin sakit. “Mas, aku nanti gak di ledekin temen-temen, kan?” Tanya Farzana kepada sang suami yang duduk di sampingnya di kursi belakang sopir. “Hmm…terus kamu malu gitu, Nikah ama aku?” Demian memperhatikan wajah sang istri dengan tangan tetap saling menggenggam walau wajah sedikit menegang. “Bukan tentang malu, Mas. Aku justru bangga banget bisa di nikahi sama pria sehebat kamu. Cuma, gimana kalau menurut mereka aku gak pantes buat dampingi kamu yang menurut mereka itu kamu sosok yang sempurna…” Sontak saja, Demian tertawa girang karena mendengar pujian sang istri. Wajahn

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN